Minggu, 16 November 2014

Dear to

Rasa sakitnya terlanjur berbahaya
Malam ini cambukan sebelah tangan begitu berarti
Menyayat
Menggembungkan kantong mata yang semakin sendu
Cinta memang tak dapat memaksa
Tapi
Bagaimana dengan sebelah hati ini
Sakitnya mengoyak
Ratusan malam aku lewati dengan tetesan air mata ini
Tak berarti memang
Setiap malam aku bertanya
Apa Tuhan sudah membukakan hatimu untukku?
Akankah Tuhan berbaik hati membukakan hatimu untukku?
Jawabannya tidak
Sudah ribuan malam aku menanti
Dan jawabannya masih tidak
Menangis sudah menjadi obat untuk membasuh luka hati sendiri
Percuma kamu memang tak akan pernah datang
Memohon sudah menjadi kebohongan untuk menghibur doa sendiri
Kau tak akan bisa mendengar segalanya bukan?
Serpihan rindu sebelah tangan berserakan tanpa pegangan
Lelah tapi tak bisa berhenti
Ini hanya akan menjadi hal yang tidak berlaku
Menunggu untuk siapa?
Jika di seberang sana saja sudah kamu pilih sandaran terbaik
Lukaku
Lukaku
Lukaku
Kutunggu mengering
Akan ada ribuan hari lagi air mata menetes sia - sia
Melupakan
Lupa
Bagian yang mana?
Hanya kenangan pahit
Tertelan lalu teracuni
Kembali
Kenangan
Sayatan
Tentang cinta bertepuk sebelah tangan