Jumat, 25 Juli 2014

Sepotong Bakti Ayessa

Part : Rumah Sakit

Aku harus menunggu sangat lama untuk bisa seperti ini. Dimana ketulusan seorang ibu aku dapatkan secara sempurna, aku tidak pernah menyesal harus memberikan hidupku untuknya. Karena aku tahu, hari ini atau nanti hatiku akan luluh dari tembok - tembok besar keangkuhan yang disebut dendam. Aku bersyukur bisa menemukannya, bisa bertemu dengannya. Ini hanya pengorbanan kecil disebagian hidupku, tak pernah sebanding dengan apa yang dia korbankan di hidupnya untuk memperjuangkan kelahiran bayi mungil yang memang ditakdirkan cacat dari awal. Dia memperjuangkan aku sebelum aku ada, kenapa tidak untuk berikan hidupku untuk kebahagian perempuan yang baru saja ku sebut ibu setelah 20 tahun ini. Tuhan, terimakasih telah menunjukan jalan sebelum semua terlambat. Ini hanya sepotong bakti yang bisa aku berikan kepada ibu. Berikanlah penjagaan sempurna terhadapnya ketika aku harus pergi ke tempat-Mu dunia dan akhirat kelak. Pertemukan kami kembali di tempat yang paling damai di sisi-Mu suatu hari nanti.

Ayessa

Kamis, 24 Juli 2014

Sepotong Bakti Ayessa

"Anda bertanya kenapa sikap saya seperti ini? Apa anda pernah menyadari ini 20 tahun yang lalu? Ketika anda meninggalkan saya di rumah keluarga Ahmad, saya kira anda akan kembali setelah 10 tahun, 15 tahun, tapi tidak. Anda meninggalkan saya dengan kecacatan lebih dari 15 tahun, anda tak ada di sana ketika kebanyakan orang memandang ragu dengan keadaan saya. Anda tak ada di sana bahkan untuk sekedar menguatkan sebagai seorang ibu. Apa saya harus pura - pura lupa dengan itu lalu memperlakukan anda dengan baik layaknya seorang ibu.!!!! Astagfirulooh.!!"

Ayessa-